<body><script type="text/javascript"> function setAttributeOnload(object, attribute, val) { if(window.addEventListener) { window.addEventListener('load', function(){ object[attribute] = val; }, false); } else { window.attachEvent('onload', function(){ object[attribute] = val; }); } } </script> <div id="navbar-iframe-container"></div> <script type="text/javascript" src="https://apis.google.com/js/platform.js"></script> <script type="text/javascript"> gapi.load("gapi.iframes:gapi.iframes.style.bubble", function() { if (gapi.iframes && gapi.iframes.getContext) { gapi.iframes.getContext().openChild({ url: 'https://www.blogger.com/navbar.g?targetBlogID\x3d28801414\x26blogName\x3dabuhukma\x26publishMode\x3dPUBLISH_MODE_BLOGSPOT\x26navbarType\x3dSILVER\x26layoutType\x3dCLASSIC\x26searchRoot\x3dhttps://abuhukma.blogspot.com/search\x26blogLocale\x3den_US\x26v\x3d2\x26homepageUrl\x3dhttp://abuhukma.blogspot.com/\x26vt\x3d3501705340879873369', where: document.getElementById("navbar-iframe-container"), id: "navbar-iframe" }); } }); </script>


abuhukma

Saturday, May 26, 2007

Health Journal | Medical Equipment | Indonesian Cuisine | First Aid | Dialysis Machine | Ultrasound | Nursing Agency |

Selamat jalan kang Endi

Hari Kamis pagi ketika saya mau pergi ke Indonesian Embassy untuk mengikuti ujian seleksi NCLEX training yang diadakan oleh INNA-K seperti biasa beberapa menit memanaskan mesin mobil sebelum berangkat, sambil mendengarkan radio Ida'atul Qur'an, radio tarbiyah islam Kuwait, waktu itu saya mendengarkan program ceramahnya Ustadz Salihun Naham tentang menyikapi sakit dan penyakit, ceramah yang beliau sampaikan tidak utuh dari awal hanya beberapa menit yang saya dengar, beliau menyampaikan ayat al quran kalau kita sakit Allah-lah yang menyembuhkan, obat, dokter peralatan medis itu hanya asbab atau perantara saja. Suatu
anugrah yang amat besar dari Allah swt yang diberikan kepada hambanya kehidupan yang sehat wal afiyat, terhindar dari penyakit yang berbahaya, menular, kronis dan ganas. Sesuatu yang patut kita syukuri terus menerus. Tapi seandainya diri kita, bagian dari anggota keluarga kita sakit terkena penyakit entah itu ringan atau berat, disamping kita berikhtiar untuk mencari penyembuhannya kita juga diharuskan untuk bersabar, bersabar dalam menjalani masa-masa sakit, bersabar dalam menerima taqdir Allah SWT, dengan dua kemungkinan sembuh dari sakit atau meninggal dunia, dengan bersabar menjalani sakit insha allah akan berguguran dosa-dosa kita.Seandainya Allah mentaqdirkan kita pergi menghadapnya dalam kondisi sakit insha allah termasuk yang tergolong mati shahid. Beliau mengutip hadits shahih barang siapa yang meninggal karena menderita penyakit dalam termasuk mati dalam keadaan shahid. Sepanjang perjalanan menuju Embassy saya tertegun terhadap ceramahnya sheikh tadi di radio, banyak pertanyaan dalam diri saya, disamping rasa harap dan cemas. Saya tidak tahu apa yang akan terjadi esok hari, saya tidak tahu dibelahan bumi mana
saya akan meninggal, saya takut diri saya ,istri dan anak saya ibu bapa saya mati tidak membawa iman
dan islam.
Hari itu saya kebagian jaga sore satu dinesan dengan teman orang indonesia, dia bertanya kepada saya, mas sudah tahu tentang berita duka orang Indonesia teman kita? Belum saya bilang dengan nada datar. Kemudian dia melanjutkan pertanyaan lagi ke saya, tahu ga yang namanya Endi? Endi yang mana saya balik tanya? Endi yang tinggi-tinggi yang pake mobil honda. Iya saya tahu dia, orang Tasik satu daerah dengan saya. Tadi jam 12 siang (hari itu hari kamis tanggal 17 mei) beliau telah meninggal dunia di rumah sakit Sabah.
Innalihahi wa inna ilaihi raaji'un, masa?? saya setengah tidak percaya, dia kan selama ini sehat, jawab teman saya iya kok 2 minggu yang lalu dia masih tuk tak main badminton dengan saya di Jahra. Kenapa bisa meninggal, sakit apa, saya tanya ke dia? katanya sih penyakit dalam infeksi selaput otak, meningitis.Dengan rasa penasaran kemudian saya telfon dari rumah sakit ke istri di rumah untuk mengklarifikasi kebenaran berita, setelah istri menanyakan ke teman dekatnya ternyata benar beliau telah meninggalkan kita untuk selama-lamanya, baru setelah itu saya yakin dan percaya. Memang usia tidak ada yang tahu kapan kita pergi dan di ambil oleh Allah SWT. Mudah-mudahan Kang Endi diterima Iman Islamnya, mendapatkan rahmat dan kedudukan yang mulia bersama para shuhada shalilin dan muttaqin di alam barzahnya, taqdir Allah telah terjadi ke kang Endi, di bumi Kuwait kang Endi meninggal tanggal 17 mei 2007, selamt jalan kang Endi, doa kami semua menyertai kepergian Akang, meninggalkan dunia yang fana ini menuju ke kehidupan yang baru yang kekal dan abadi. Besok pagi saya dikasih amanah untuk mengurus cargo dan tiket penerbangan untuk mengirim jasad akang ke Indonesia sesuai dengan permintaan istri akang, mudah-mudahan lancar tanpa menemui hambatan kang.