A maid ; Violent Kuwait laws
Hari selasa (12/6/07) : Erna istri saya pergi sama Hukma ke tempat Liqo di rumah Leli, Andalus block 10; St.4 No:48 Lt 2. Di Jemput Latifah jam 6 pm. ( Mba Maryam ngga diajak karena mobilnya sudah penuh dengan teman-teman yang mau pergi bareng juga). Abi Hukma lagi dines sore. Di lift ketemu Fina yang hari itu sama-sama mau pergi ke acara silaturahmi PPI ke Jabriya bersama Eva. Mereka rencananya dijemput bang Dian sama-sama pergi ke rumah Pak Heru di Jabriya. Lima belas menitan setelah Erna dan Hukma pergi, Eva dan Fina berangkat dari rumah ke Jabriya. Mba Maryam sendirian di rumah + kunci rumah. Lemari pakaian dalam keadaan terkunci dan satu kunci lemari tempat barang berharga disimpan ditempat tersembunyi. (Lemari pakaian terkunci tapi kunci masih ada di tempatnya). Sebelum pergi mba Maryam mengeluh sakit perut (ulu hati) & pusing. Erna telepon Abi Hukma, di suruh mba Maryam minum capsul losec dan panadol. Erna suruh mba Maryam istirahat mumpunh Hukma ngga ada biar ngga ada yang ganggu.
Jam 21:50 pm Erna sampai ke rumah sama Hukma. Setelah 3 kali ketuk pintu tidak dibukakan (Erna kira Mba Maryam ada di dapur dan ngga dengar). Iseng Erna buka handle pintu, ternyata pintu terbuka sedangkan kunci rumah menggantung di pintu. Spontan Erna cari mba ke dalam dan setelah mengetahui Dia pergi, Erna sms (Erna takut Mba pergi karena sikap orang rumah ada yang tidak berkenan)" Assalamu'alaikum. Mba Maryam, ini Ummi. Ada masalah apa? Kalau ada masalah kenapa ngga terus terang? kenapa harus pergi dari rumah? Kalo bisa, pulang. Udah malam mau tidur dimana? Khawatir banyak bahaya diluar. Telepon ya ke rumah, biar masalahnya dicarikan jalan keluar. Mudah-mudahan Mba Maryam selamat. Kalo Ummi dan keluarga ada kesalahan, mohon keikhlasan Mba untuk memaafkan".(SMS ini ditujukan ke no 6803668, no Hp Mba Sakinah yang di pakai Mba Maryam karena no Hp dia sendiri katanya di block). (Sebelum masuk rumah nunggu dibukakan pintu, pembantu tetangga depan rumah (Indian) ngasih tahu dengan isyarat orang baru itu pergi. Dia tahu pembantu kami ganti karena Mba Sakinah sudah pulang ke Indonesia). Erna telepon teh Debi tapi ngga diangkat (pembantu teh Debi temennnya Mba Maryam dan Erna dapet Mba Maryam dari dia) Erna telepon ke Ummi Ridho nanya no hp teh Debi yang lain dan dia kirim business card Hp teh Debi dan suaminya. Akhirnya Erna telepon suami teh Debi; Erna mengabarkan berita perginya Mba Maryam ke teh Debi.( Hp dia ada di dalam kamar tapi tak terdengar). teh Debi mengingatkan barang-barang berharga di rumah. Barulah saat itu Erna pergi ke kamar, pintu lemari pakaian terbuka sedikit. Pintu lemari barang-barang berharga dalam keadaan terkunci dan dibuka dengan kuncinya tapi sangat berat dan sulit di tarik. Setelah Erna periksa 1 set perhiasaan emas (mahar dan mutiara) ditambah anting Erna, cincin dana anting Hukma tidak ada di tempatnya. Barang lain dan Handycam dan kamera masih ditempatnya. Erna lihat ada 3 bekas congkelan benda keras di pintu lemari dan dalam keadaan mengunci ditutup kembali dengan paksa hingga sulit dibuka lagi. Setelah menemukan kejanggalan, Erna coba telepon ke rumah teh Debi via land line tapi tidak ada nada sambung sama sekali. (Padahal sebelum pergi Liqo Erna janjian dengan Latifah pakai Land Line) Erna ngga bisa ngasih tahu Abi Hukma saat itu(setelah Hp diisi pulsa electric Erna coba telepon ward Abi Hukma, tapi abi Hukma sudah meninggalkan Hospital.)
Jam 11 pm Eva pulang dari acara silaturahmi PPI ke rumah Pak Heru-Jabriya. Setelah perikasa dompet di tas, ternyata dia kehilangan uang yang semuanya total 40 kd. (Eva liburan di rumah dari hari rabu tanggal 6/6/07, dari asrama Keifan bawa uang 50 kd di dompet. Sebelum ini kurang lebih dua hari kebelakang di mengeluh uangnya hilah 20 kd( Rp 600.000 dalam uang rupiah)tapi nggak mau asal nuduh makanya didiemin dan lebih berhati-hati di rumah. tanggal 12/6/07 Eva hanya membawa uang 10 kd yang dise,lip di kantong digital kameranya. Eva tidak membawa dompet( uang 20 kd di simpan di dalamnya) dan dalam tas di rumah.
Tidak lama dari Eva datang, Abi Hukma pulang. Setelah tahu apa yang terjadi dia periksa telepon, ternyata 2 kabel merah yang menghubungkan speaker telepon di gunting. (Gunting dapur saat itu ada di lemari pakaian Mba Maryam). Sebelum pergi, Mba Maryam juga membawa pakaian dan jilbab Erna.
Kejanggalan-kejanggalan selama Mba Maryam di rumah:
1. Tidak pernah mau makan sama-sama dengan keluarga. (kebiasaan dengan pembantu yang dulu makan sama-sama dan membicarakan masalah di keluarga untuk dicarikan solusinya, ngobrol)
2. Hukma sering jerit-jerit dan over reacted kalau tiba-tiba Mba Maryam datang mendekati kami. Padahal sebelumnya tidak pernah begini sama orang lain.
3. Pernah suatu kali Erna ganti baju Hukma dan Mba Maryam datang menawarkan bantuan. Tapi Hukma spontan mendorong Mba Maryam keluar kamar sambil teriak "Ngga! Kesana! Kesana!"
4. Erna notice ada biru lebam di bawah sudut mata kiri waktu memandikan Hukma. Waktu Erna tanya Mba Maryam kenapa, dia bilang Ade mandi pake shower dan tidak sengaja kepukul shower dengan sendirinya. (Padahal Erna tahu Ade Hukma senangnya mandi berenang di bath tube, dia paling takut shower karena ngga bisa bernafas) Belum sempat lebam ini hilang, ada lagi di mukanya lebam agak kebiruaan, waktu ditanyakan ke Mba Maryam dia ngga jawab cuma tersenyum saja.
5. Mba Maryam pendiam dan tidak mau keluar kamar, seringnya mengurung diri di kamar terus.
6. Ngakunya no Hp nya diotak-atik dan di block Wataniya karena salah Password 3x ( 965 6298917), karena itu no Mba Sakinah di belinya (+965 6803668). Tapi kenyataannya dua-duanya dia pakai dan temporary di switch off.
7. Ngakunya hp dia di block tapi sms-an hingga jam 2 am dan telefon seseorang jam 12 malam. (Padahal sebelumnya dia bilang ngga punya pulsa)
8. Ngakunya ibunya jatuh dari mobil waktu mau ke pasar dan dirawat di rumah sakit. Pas kita bantu telefon hari minggu (biar sekalian ngobrol sama Faisal anaknya hari libur sekolah) tapi nomor telefonnya tidak bisa dihubungi. Berkali-kali di coba dalam kesempatan yang lain, malsahnya sama, nomornya tidak aktif.
9. Hukma mau di tinggal duty pagi (hari itu Erna dan Abi Hukma dines pagi bareng) Hukma jerit dan teriak-terial pengen ikut, ngga mau ditinggal sendirian sama Mba Maryam. Padahal biasanya kalau kita sudah pakai pakaian dines (putih-putih) Hukma suka cium tangan, dia tahu Ummi dan Abinya mau pergi duty dan ngga pernah minta ikut.
10 Anak tetangga depan rumah (Indian, dah sekolah); dia bilang orang baru ini pernah pergi keluar, Hukmanya ngga diajak (waktu Erna dan Abi Hukma lagi dines). Kejadiannya sudah agak lama sebelum tanggal 12/6/07
11. Abi Hukma sewaktu keluar dari kamar tidur sempat memergoki dia lagi nguping pembicaraan kita di belakang pintu.
Pertama datang ke Riggae pertengahan Mei, lari dari majikan orang Philipine yang bersuamikan orang Kuwaity dan punya anak 3 dengan gaji 60 KD. Dia lari karena dipukuli majikan sering sekali. Tujuan kabur mau menghubungi temannya Halimah. Cari hotel bernama Ramada Palace, tetapi karena spellingnya salah akhirnya nyasar dan sempat nginep di mesjid, dari pagi hingga malam, nangis di luar hingga bertemu orang Indonesia yang mau ke mesjid untuk sholat. Disampaikan tujuannya ke tempat Halimah (teh Debi) karena mereka dulunya teman akrab dia. Akhirnya ditawarkan pada kami untuk sementara Mba Sakinah mau pulang tanggal 1 Juni 2007. Selama Mba Sakinah ada, Mba Maryam Erna suruh istirahat dulu tidak bekerja dirumah, dikasih baju, jilbab dan uang untuk bekal sementara.
Ciri-ciri orangnya: Berwajah kotak, ada warna cokelat di wajahnya, kalau tersenyum terlihat gigi depannya semua, tidak tinggi dan berbadan agak gemuk sedikit.
Nama lengkap: Ade Maryam Binti Ujay Jayadi
Alamat di Indonesia: Nama: Mama isal (punya anak namanya Faisal)
Ds Suwajaya Girang ; Kp, Salabintana
Rt. )8/ Rw 09 No. 39 Kec. Sukabumi- Kab Sukabumi.
No mobile yang dipakai +965 6298917 dan no hp Mba Sakinah yang dulu +965 6803668
Pernah ikut sidik jari di KBRI tanggal 4 atau 5 oktober 2006 dan ngasih foto dengan memakai nama samaran Susanti Tedi (karena berniat tidak pulang dan mau kabur) info ini didapat dari Halimah temen dekatnya.
Jam 21:50 pm Erna sampai ke rumah sama Hukma. Setelah 3 kali ketuk pintu tidak dibukakan (Erna kira Mba Maryam ada di dapur dan ngga dengar). Iseng Erna buka handle pintu, ternyata pintu terbuka sedangkan kunci rumah menggantung di pintu. Spontan Erna cari mba ke dalam dan setelah mengetahui Dia pergi, Erna sms (Erna takut Mba pergi karena sikap orang rumah ada yang tidak berkenan)" Assalamu'alaikum. Mba Maryam, ini Ummi. Ada masalah apa? Kalau ada masalah kenapa ngga terus terang? kenapa harus pergi dari rumah? Kalo bisa, pulang. Udah malam mau tidur dimana? Khawatir banyak bahaya diluar. Telepon ya ke rumah, biar masalahnya dicarikan jalan keluar. Mudah-mudahan Mba Maryam selamat. Kalo Ummi dan keluarga ada kesalahan, mohon keikhlasan Mba untuk memaafkan".(SMS ini ditujukan ke no 6803668, no Hp Mba Sakinah yang di pakai Mba Maryam karena no Hp dia sendiri katanya di block). (Sebelum masuk rumah nunggu dibukakan pintu, pembantu tetangga depan rumah (Indian) ngasih tahu dengan isyarat orang baru itu pergi. Dia tahu pembantu kami ganti karena Mba Sakinah sudah pulang ke Indonesia). Erna telepon teh Debi tapi ngga diangkat (pembantu teh Debi temennnya Mba Maryam dan Erna dapet Mba Maryam dari dia) Erna telepon ke Ummi Ridho nanya no hp teh Debi yang lain dan dia kirim business card Hp teh Debi dan suaminya. Akhirnya Erna telepon suami teh Debi; Erna mengabarkan berita perginya Mba Maryam ke teh Debi.( Hp dia ada di dalam kamar tapi tak terdengar). teh Debi mengingatkan barang-barang berharga di rumah. Barulah saat itu Erna pergi ke kamar, pintu lemari pakaian terbuka sedikit. Pintu lemari barang-barang berharga dalam keadaan terkunci dan dibuka dengan kuncinya tapi sangat berat dan sulit di tarik. Setelah Erna periksa 1 set perhiasaan emas (mahar dan mutiara) ditambah anting Erna, cincin dana anting Hukma tidak ada di tempatnya. Barang lain dan Handycam dan kamera masih ditempatnya. Erna lihat ada 3 bekas congkelan benda keras di pintu lemari dan dalam keadaan mengunci ditutup kembali dengan paksa hingga sulit dibuka lagi. Setelah menemukan kejanggalan, Erna coba telepon ke rumah teh Debi via land line tapi tidak ada nada sambung sama sekali. (Padahal sebelum pergi Liqo Erna janjian dengan Latifah pakai Land Line) Erna ngga bisa ngasih tahu Abi Hukma saat itu(setelah Hp diisi pulsa electric Erna coba telepon ward Abi Hukma, tapi abi Hukma sudah meninggalkan Hospital.)
Jam 11 pm Eva pulang dari acara silaturahmi PPI ke rumah Pak Heru-Jabriya. Setelah perikasa dompet di tas, ternyata dia kehilangan uang yang semuanya total 40 kd. (Eva liburan di rumah dari hari rabu tanggal 6/6/07, dari asrama Keifan bawa uang 50 kd di dompet. Sebelum ini kurang lebih dua hari kebelakang di mengeluh uangnya hilah 20 kd( Rp 600.000 dalam uang rupiah)tapi nggak mau asal nuduh makanya didiemin dan lebih berhati-hati di rumah. tanggal 12/6/07 Eva hanya membawa uang 10 kd yang dise,lip di kantong digital kameranya. Eva tidak membawa dompet( uang 20 kd di simpan di dalamnya) dan dalam tas di rumah.
Tidak lama dari Eva datang, Abi Hukma pulang. Setelah tahu apa yang terjadi dia periksa telepon, ternyata 2 kabel merah yang menghubungkan speaker telepon di gunting. (Gunting dapur saat itu ada di lemari pakaian Mba Maryam). Sebelum pergi, Mba Maryam juga membawa pakaian dan jilbab Erna.
Kejanggalan-kejanggalan selama Mba Maryam di rumah:
1. Tidak pernah mau makan sama-sama dengan keluarga. (kebiasaan dengan pembantu yang dulu makan sama-sama dan membicarakan masalah di keluarga untuk dicarikan solusinya, ngobrol)
2. Hukma sering jerit-jerit dan over reacted kalau tiba-tiba Mba Maryam datang mendekati kami. Padahal sebelumnya tidak pernah begini sama orang lain.
3. Pernah suatu kali Erna ganti baju Hukma dan Mba Maryam datang menawarkan bantuan. Tapi Hukma spontan mendorong Mba Maryam keluar kamar sambil teriak "Ngga! Kesana! Kesana!"
4. Erna notice ada biru lebam di bawah sudut mata kiri waktu memandikan Hukma. Waktu Erna tanya Mba Maryam kenapa, dia bilang Ade mandi pake shower dan tidak sengaja kepukul shower dengan sendirinya. (Padahal Erna tahu Ade Hukma senangnya mandi berenang di bath tube, dia paling takut shower karena ngga bisa bernafas) Belum sempat lebam ini hilang, ada lagi di mukanya lebam agak kebiruaan, waktu ditanyakan ke Mba Maryam dia ngga jawab cuma tersenyum saja.
5. Mba Maryam pendiam dan tidak mau keluar kamar, seringnya mengurung diri di kamar terus.
6. Ngakunya no Hp nya diotak-atik dan di block Wataniya karena salah Password 3x ( 965 6298917), karena itu no Mba Sakinah di belinya (+965 6803668). Tapi kenyataannya dua-duanya dia pakai dan temporary di switch off.
7. Ngakunya hp dia di block tapi sms-an hingga jam 2 am dan telefon seseorang jam 12 malam. (Padahal sebelumnya dia bilang ngga punya pulsa)
8. Ngakunya ibunya jatuh dari mobil waktu mau ke pasar dan dirawat di rumah sakit. Pas kita bantu telefon hari minggu (biar sekalian ngobrol sama Faisal anaknya hari libur sekolah) tapi nomor telefonnya tidak bisa dihubungi. Berkali-kali di coba dalam kesempatan yang lain, malsahnya sama, nomornya tidak aktif.
9. Hukma mau di tinggal duty pagi (hari itu Erna dan Abi Hukma dines pagi bareng) Hukma jerit dan teriak-terial pengen ikut, ngga mau ditinggal sendirian sama Mba Maryam. Padahal biasanya kalau kita sudah pakai pakaian dines (putih-putih) Hukma suka cium tangan, dia tahu Ummi dan Abinya mau pergi duty dan ngga pernah minta ikut.
10 Anak tetangga depan rumah (Indian, dah sekolah); dia bilang orang baru ini pernah pergi keluar, Hukmanya ngga diajak (waktu Erna dan Abi Hukma lagi dines). Kejadiannya sudah agak lama sebelum tanggal 12/6/07
11. Abi Hukma sewaktu keluar dari kamar tidur sempat memergoki dia lagi nguping pembicaraan kita di belakang pintu.
Pertama datang ke Riggae pertengahan Mei, lari dari majikan orang Philipine yang bersuamikan orang Kuwaity dan punya anak 3 dengan gaji 60 KD. Dia lari karena dipukuli majikan sering sekali. Tujuan kabur mau menghubungi temannya Halimah. Cari hotel bernama Ramada Palace, tetapi karena spellingnya salah akhirnya nyasar dan sempat nginep di mesjid, dari pagi hingga malam, nangis di luar hingga bertemu orang Indonesia yang mau ke mesjid untuk sholat. Disampaikan tujuannya ke tempat Halimah (teh Debi) karena mereka dulunya teman akrab dia. Akhirnya ditawarkan pada kami untuk sementara Mba Sakinah mau pulang tanggal 1 Juni 2007. Selama Mba Sakinah ada, Mba Maryam Erna suruh istirahat dulu tidak bekerja dirumah, dikasih baju, jilbab dan uang untuk bekal sementara.
Ciri-ciri orangnya: Berwajah kotak, ada warna cokelat di wajahnya, kalau tersenyum terlihat gigi depannya semua, tidak tinggi dan berbadan agak gemuk sedikit.
Nama lengkap: Ade Maryam Binti Ujay Jayadi
Alamat di Indonesia: Nama: Mama isal (punya anak namanya Faisal)
Ds Suwajaya Girang ; Kp, Salabintana
Rt. )8/ Rw 09 No. 39 Kec. Sukabumi- Kab Sukabumi.
No mobile yang dipakai +965 6298917 dan no hp Mba Sakinah yang dulu +965 6803668
Pernah ikut sidik jari di KBRI tanggal 4 atau 5 oktober 2006 dan ngasih foto dengan memakai nama samaran Susanti Tedi (karena berniat tidak pulang dan mau kabur) info ini didapat dari Halimah temen dekatnya.