Parkir dan kemacetan
Jumlah kepemilikan kendaraan pribadi dan bisnis di Kuwait melambung tinggi. Menteri dalam negeri baru-baru ini mengklaim ada sekitar 1,2 juta kendaraan roda empat dikuwait ini dengan jumlah penduduk yang kurang lebih 3 juta jiwa.
Mereka mengkalkulasikan setiap 2,8 orang menggunakan 1 kendaraan. Menurut laporan dari kementerian dalam negeri persentase kepemilikan kendaraan baru beroda empat diKuwait meningkat 7% pertahunnya. Yang selama ini total jumlah kendaraan di Kuwait melebihi kapasitas jalan raya. Akibatnya, kemacetan jalan raya yang memprihatinkan dan tidak adanya tempat parkir.
Pada tahun 2003, pemerintahan Kuwait mulai mengimplementasikan peraturan bahwa setiap yang mau mendirikan bangunan harus membikin tempat parkirnya di basement. Sebagian menuruti peraturann tersebut, sebagian yang lain mengabaikannya,akibatnya tidak adanya tempat parkir untuk penghuni flat yang mendiami tempat tersebut. Sebagai contoh, depan flat saya ada hotel yang dulu namanya safir hotel sekarang ganti jadi ramada hotel, mereka membangun hotel tanpa menyediakan tempat parkir yang cukup, memakai tanah lapang punyanya pemerintah, akibatnya setelah ada pelebaran jalan, kalau ada resepsi pernikahan, jalan didepan hotel dan sekitar Riggae menjadi macet, karena mereka parkir di kanan dan kiri jalan, yang harusnya jalan bisa dilalui oleh dua atau tiga kendaraan menjadi macet.
Ada rekan yang tinggal di Maidan Hawally mengeluh,dimana ada sedikit sekali tanah kosong untuk parkir mobil. Penduduk di situ terpaksa parkir di pinggir jalan, atau di belakang mobil yang lain sehingga kalau mau parkir kita menyimpan nomor hp kita, tatkala mereka mau keluar, mereka nelpon kita, walaupun kita lagi istirahat, kita harus mengeluarkan mobil kita yang menghalangi jalan keluarnya mobil lain. Sebagian yang lain harus mencari tempat parkir yang jauh dari rumahnya, yang harus berjalan beberapa puluh meter, untuk mencari tempat yang kosong. Hampir di setiap tempat, cari tanah kosong untuk parkiran mobil sangat susah. Siapa yang cepat dia dapat.Tempat kosong terlalu sempit untuk parkir mobil, coba bayangkan setiap bangunan yang berdiri, terdiri dari minimal 5 lantai, bahkan ada yang 18 lantai, satu lantai 3 atau empat flat, satu flat minimal punya satu mobil, sedangkan jarak antara banguna yang satu ke bangunan yang lain sangat-sangat sempit, karena pemilik tidak menyediakan tempat parkir. Jika kita datang awal kita akan mendapatkan tempat parkir, jika kita terlambat atau pulang malam hari, sudah tidah ada pilihan kecuali parkir dipinggir jalan.Saya harus bangun pagi-pagi sekali untuk memindahkan mobil saya dari pinggir jalan, kata seorang penduduk disitu.
Jika kita pergi ke daerah pertokoan, apalagi dihari libur, jangankan untuk mendapatkan tempat kosong di area parkiran resmi, untuk sekedar mobil bisa berhenti di tempat yang dilarang saja sudah sangat sulit, karena mobil parkir dimana-mana, panen uang bagi polisi yang kebetulan jaga disitu, banyak pelanggar parkir.
Coba pergi ke pasar Mubarakiya sekitar jam 7 sampai jam 9 malam, kita lebih baik kembali pulang ke rumah daripada nunggu mobil antri di depan tempat parkir.
Teman saya yang tinggal satu komplek, pada waktu mau dines malam turun ke bawah, ditemukan mobilnya sudah diblok sama parkirnya orang lain, tidak bisa keluar, akhirnya telpon-telpon teman yang bisa ngantar dia ke tempat kerjaan, alhamdulillah bisa nyampai walaupun terlambat satu jam. Tidak ada pilihan memang, kalau hari kerja di tempat kami macet karena orang-orang nganter dan jemput anak sekolah, sehingga saya kalau mau jaga sore harus pergi jam satu untuk mengejar jam dua ditempat kerjaan, karena jam-jam macet, yang padahal kalau hari libur, bisa ditempuh cuma dengan 15 menit. Kalu hari libur tempat kami penuh dengan mobil parkir sembarangan, oleh pemuda yang menghabiskan waktunya di internet cafe atau kedai kopi.
Ini adalah salah satu masalah yang dihadapi pemerintah kuwait saat ini. Pemerintah diminta untuk menyelesaikan masalah ini dan diminta untuk mencarikan solusinya.
Baru baru ini kantor berita Kuwait melaporkan tentang rekomendasi yang dibuat oleh traffic departement untuk mengatasi kemacetan jalan raya. Salah satunya ada dikenai pajak bagi pemilik kendaraan bermotor, baik kuwaiti atupun expat. Bagi keluarga diperbolehkan hanya memiliki 4 kendaraan, bagi yang single hanya 2 yang diperbolehkan. Tawaran solusi yang lain katanya, mau mengganti sistem lalu lintas jalan raya. Menambah kamera untuk memonitor kecepatan laju kendaraan, dan mengurangi impor kendaraan bekas.
Kementrian dalam negeri Kuwait juga menyarankan penggunaan kendaraan umum dan membuka perkotaan di lahan yang masih kosong. Melokalisir sekolahan, perkuliahan, hotel, tempat perbelanjaan, dan perumahan. Pemerintah mau mengolah proyek pembikinan high way 8th ring road, jalan kereta api, jalan bawah tanah, dan jalan layang bertingkat seperti di california. Tapi kita tidak tahu kapan rencana ini akan jadi kenyataan, kita tidak bisa membayangkan bagaimana jadinya Kuwait 10 tahun, 15 tahun kedepan, yang hitungan pemerintah waktu ini tidaklah panjang.
Mereka mengkalkulasikan setiap 2,8 orang menggunakan 1 kendaraan. Menurut laporan dari kementerian dalam negeri persentase kepemilikan kendaraan baru beroda empat diKuwait meningkat 7% pertahunnya. Yang selama ini total jumlah kendaraan di Kuwait melebihi kapasitas jalan raya. Akibatnya, kemacetan jalan raya yang memprihatinkan dan tidak adanya tempat parkir.
Pada tahun 2003, pemerintahan Kuwait mulai mengimplementasikan peraturan bahwa setiap yang mau mendirikan bangunan harus membikin tempat parkirnya di basement. Sebagian menuruti peraturann tersebut, sebagian yang lain mengabaikannya,akibatnya tidak adanya tempat parkir untuk penghuni flat yang mendiami tempat tersebut. Sebagai contoh, depan flat saya ada hotel yang dulu namanya safir hotel sekarang ganti jadi ramada hotel, mereka membangun hotel tanpa menyediakan tempat parkir yang cukup, memakai tanah lapang punyanya pemerintah, akibatnya setelah ada pelebaran jalan, kalau ada resepsi pernikahan, jalan didepan hotel dan sekitar Riggae menjadi macet, karena mereka parkir di kanan dan kiri jalan, yang harusnya jalan bisa dilalui oleh dua atau tiga kendaraan menjadi macet.
Ada rekan yang tinggal di Maidan Hawally mengeluh,dimana ada sedikit sekali tanah kosong untuk parkir mobil. Penduduk di situ terpaksa parkir di pinggir jalan, atau di belakang mobil yang lain sehingga kalau mau parkir kita menyimpan nomor hp kita, tatkala mereka mau keluar, mereka nelpon kita, walaupun kita lagi istirahat, kita harus mengeluarkan mobil kita yang menghalangi jalan keluarnya mobil lain. Sebagian yang lain harus mencari tempat parkir yang jauh dari rumahnya, yang harus berjalan beberapa puluh meter, untuk mencari tempat yang kosong. Hampir di setiap tempat, cari tanah kosong untuk parkiran mobil sangat susah. Siapa yang cepat dia dapat.Tempat kosong terlalu sempit untuk parkir mobil, coba bayangkan setiap bangunan yang berdiri, terdiri dari minimal 5 lantai, bahkan ada yang 18 lantai, satu lantai 3 atau empat flat, satu flat minimal punya satu mobil, sedangkan jarak antara banguna yang satu ke bangunan yang lain sangat-sangat sempit, karena pemilik tidak menyediakan tempat parkir. Jika kita datang awal kita akan mendapatkan tempat parkir, jika kita terlambat atau pulang malam hari, sudah tidah ada pilihan kecuali parkir dipinggir jalan.Saya harus bangun pagi-pagi sekali untuk memindahkan mobil saya dari pinggir jalan, kata seorang penduduk disitu.
Jika kita pergi ke daerah pertokoan, apalagi dihari libur, jangankan untuk mendapatkan tempat kosong di area parkiran resmi, untuk sekedar mobil bisa berhenti di tempat yang dilarang saja sudah sangat sulit, karena mobil parkir dimana-mana, panen uang bagi polisi yang kebetulan jaga disitu, banyak pelanggar parkir.
Coba pergi ke pasar Mubarakiya sekitar jam 7 sampai jam 9 malam, kita lebih baik kembali pulang ke rumah daripada nunggu mobil antri di depan tempat parkir.
Teman saya yang tinggal satu komplek, pada waktu mau dines malam turun ke bawah, ditemukan mobilnya sudah diblok sama parkirnya orang lain, tidak bisa keluar, akhirnya telpon-telpon teman yang bisa ngantar dia ke tempat kerjaan, alhamdulillah bisa nyampai walaupun terlambat satu jam. Tidak ada pilihan memang, kalau hari kerja di tempat kami macet karena orang-orang nganter dan jemput anak sekolah, sehingga saya kalau mau jaga sore harus pergi jam satu untuk mengejar jam dua ditempat kerjaan, karena jam-jam macet, yang padahal kalau hari libur, bisa ditempuh cuma dengan 15 menit. Kalu hari libur tempat kami penuh dengan mobil parkir sembarangan, oleh pemuda yang menghabiskan waktunya di internet cafe atau kedai kopi.
Ini adalah salah satu masalah yang dihadapi pemerintah kuwait saat ini. Pemerintah diminta untuk menyelesaikan masalah ini dan diminta untuk mencarikan solusinya.
Baru baru ini kantor berita Kuwait melaporkan tentang rekomendasi yang dibuat oleh traffic departement untuk mengatasi kemacetan jalan raya. Salah satunya ada dikenai pajak bagi pemilik kendaraan bermotor, baik kuwaiti atupun expat. Bagi keluarga diperbolehkan hanya memiliki 4 kendaraan, bagi yang single hanya 2 yang diperbolehkan. Tawaran solusi yang lain katanya, mau mengganti sistem lalu lintas jalan raya. Menambah kamera untuk memonitor kecepatan laju kendaraan, dan mengurangi impor kendaraan bekas.
Kementrian dalam negeri Kuwait juga menyarankan penggunaan kendaraan umum dan membuka perkotaan di lahan yang masih kosong. Melokalisir sekolahan, perkuliahan, hotel, tempat perbelanjaan, dan perumahan. Pemerintah mau mengolah proyek pembikinan high way 8th ring road, jalan kereta api, jalan bawah tanah, dan jalan layang bertingkat seperti di california. Tapi kita tidak tahu kapan rencana ini akan jadi kenyataan, kita tidak bisa membayangkan bagaimana jadinya Kuwait 10 tahun, 15 tahun kedepan, yang hitungan pemerintah waktu ini tidaklah panjang.
0 Comments:
Post a Comment
Subscribe to Post Comments [Atom]
<< Home