DAYYUSKAH KITA
Oleh Sandi Effendi
Semenjak penyerangan Israel terhadap Lebanon dimulai tanggal 12 Juni sampai sekarang, Sudah seberapa banyak darah tanpa dosa yang tertumpah, korban jiwa yang terluka, rumah tempat tinggal dan infrastruktur yang dibangun puluhan tahun, musnah dalam waktu beberapa minggu.
Semenjak itupula, banyak pihak yang terlibat untuk berbagai kepentingan, dengan dalih Human Right dan war against terrorism, tapi,,,benarkah demikian?Coba kita Tanya hati nurani kita, akal sehat kita,bagaimana pendapat anda? Israel bersikeras kepada dunia bahwa agresi terhadap Lebanon tidak lain hanya untuk self defense terhadap Negara dan bangsanya dari serangan teroris Hizbullah. Tidak lama beberapa hari setelah penyerangan, Amerika memberikan lampu hijau kepada Israel dengan condolezza rice memberikan pernyataan bahwa ceasefire terlalu premature, kemudian sambil melobi Negara timur tengah untuk meredam kemarahan umat Islam terutama corong umat Islam yaitu Saudi, maka tak lama, menteri luar negeri Saudi memberikan pernyataan kepada Pers bahwa perang terjadi karena kesalahan Hizbullah yang tidak mau melepas 2 tentara Israel. Representative Negara-negara dunia dalam wadah PBB, cuman bisa mengutuk Israel dan Hizbullah terjerat sangsi resolusi PBB 1559, begitu juga konferensi internasional di Roma gagal untuk menghentikan agresi Israel. George W Bush menduduh Iran berada dibelakang layar Hizbullah.
Setidaknya Israel bisa menganalisa dengan agresi ini, diantaranya sampai sejauh mana kekuatan lobi atau pengaruh terhadap dunia internsional, yang sampai sekarang Israel bisa berbangga diri yang ternyata dalam kurun waktu 109 tahun semenjak konferensi di Bazel Swiss, Israel secara de facto telah diakui dunia dan tidak itu saja, Israel sudah mencengkramkan kukunya ke berbagai penjuru dunia, tidak ada satu kekuatan manapun yang bisa menghalangi dan meredam kebrutalan Israel. Mereka juga bisa menganalisa kekuatan militernya, dari marinir, army, sampai airforcenya, dengan kata lain penduduk sipil Lebanon dijadikan sebagai kambing percobaannya, yang ternyata berhasil dalam waktu kurang dari 3 minggu 85% infrastruktur Lebanon hancur, selain dari itu sekarang Israel sudah menjadi Negara paling kuat di Middle East, dari segi apapun. Lagi lagi Islam kecolongan, walaupun Iran baru mulai pengkayaan nuklir, sudah banyak rongrongan dari luar yang tidak setuju, termasuk Negara Saudi sendiri, dengan dalih mengganggu ketentraman middle east. Yang selanjutnya Israel bisa menganalisa sampai sejauh mana peta kekuatan umat Islam sekarang, dari mulai umaranya, ulamanya sampai 'aammatul musliminnya, ternyata Israel bisa menilai persis seperti yang di sampaikan musuhnya deputi Al Qaeda, Al zawahiri, bahwa pemimpin-pemimpin Negara Arab dan Islam lumpuh dan Impotent, sehingga tidak merasakan sakit bagian tubuhnya. Ulamanya dalam kondisi yang sulit untuk mengeluarkan fatwa, dan umat islamnya dalam keadaan lalai tidak siaga atau waspada. Memang benar apa yang diprediksi oleh Samuel Huntington, bahwa abad ini abad pertarungan peradaban barat dan timur, atau pertarungan Islam dan Kristen. Lagi-lagi Islam yang jadi korban fitnah dan kambing hitam, padahal kalau mau jujur seharusnya yang menaruh dendam dan kebencian umat Kristen yaitu terhadap umat yahudi, bukan umat Islam, Bani Israel-lah yang menurut mereka yang membunuh isa al masih, bani Israel lah yang membangkang ajaran yesus kristus.
Melihat peristiwa ini siapakah yang disalahkan dan kepada siapa kita meminta pertanggung-jawaban, apakah kita menyelahkan taqdir Allah?, musuh Islam?, pemimpin Islam?, umat Islam?, atau diri kita sendiri?, yang jelas umat islam sekarang sudah tidak punya rasa cemburu terhadap saudaranya, saudara kita di palestina di hinakan, tanah airnya dirampas, kehormatannya diinjak injak, warganya di bantai. Di belahan bumi lain juga sama, bosnia, Iraq, Kashmir, dan Lebanon sekarang. Umat kafir mereka satu kata dan bekerja keras untuk membebaskan hanya 2 tentara Israel dari genggaman musuhnya, sementara 600 warga sipil umat Islam terbunuh tanpa dosa, ribuan orang terluka, lebih dari 600 ribu tanpa rumah, sementara kita tidur nyenyak dan makan kekenyangan.Ternyata Izzah Islam itu mahal, harus digadaikan dengan nyawa dan pertumpahan darah, seperti halnya revolusi Bolsevik di Russia, revolusi perancis, dan revolusi Industri di Amerika,
Sebelum nasi menjadi bubur, marilah kita semua bermuhasabah, ujian yang menimpa umat Islam, adalah karena dosa kita semua, sehingga kemenangan dari Allah ditunda, seandainya tubuh kita tidak bisa digadaikan untuk membela umat Islam, seandainya tidak ada harta kita yang bisa disumbangkan, apakah air mata kita juga sudah kering untuk sekedar mendoakan saudara kita? Apakah hati kita juga sudah keras untuk sekedar menaruh belas kasihan ke mereka? Apakah fitrah kita sudah terkunci mati dari kebenaran? Ataukah kebenaran media masa dan opini yang menjadi pijakan kita??
Semenjak penyerangan Israel terhadap Lebanon dimulai tanggal 12 Juni sampai sekarang, Sudah seberapa banyak darah tanpa dosa yang tertumpah, korban jiwa yang terluka, rumah tempat tinggal dan infrastruktur yang dibangun puluhan tahun, musnah dalam waktu beberapa minggu.
Semenjak itupula, banyak pihak yang terlibat untuk berbagai kepentingan, dengan dalih Human Right dan war against terrorism, tapi,,,benarkah demikian?Coba kita Tanya hati nurani kita, akal sehat kita,bagaimana pendapat anda? Israel bersikeras kepada dunia bahwa agresi terhadap Lebanon tidak lain hanya untuk self defense terhadap Negara dan bangsanya dari serangan teroris Hizbullah. Tidak lama beberapa hari setelah penyerangan, Amerika memberikan lampu hijau kepada Israel dengan condolezza rice memberikan pernyataan bahwa ceasefire terlalu premature, kemudian sambil melobi Negara timur tengah untuk meredam kemarahan umat Islam terutama corong umat Islam yaitu Saudi, maka tak lama, menteri luar negeri Saudi memberikan pernyataan kepada Pers bahwa perang terjadi karena kesalahan Hizbullah yang tidak mau melepas 2 tentara Israel. Representative Negara-negara dunia dalam wadah PBB, cuman bisa mengutuk Israel dan Hizbullah terjerat sangsi resolusi PBB 1559, begitu juga konferensi internasional di Roma gagal untuk menghentikan agresi Israel. George W Bush menduduh Iran berada dibelakang layar Hizbullah.
Setidaknya Israel bisa menganalisa dengan agresi ini, diantaranya sampai sejauh mana kekuatan lobi atau pengaruh terhadap dunia internsional, yang sampai sekarang Israel bisa berbangga diri yang ternyata dalam kurun waktu 109 tahun semenjak konferensi di Bazel Swiss, Israel secara de facto telah diakui dunia dan tidak itu saja, Israel sudah mencengkramkan kukunya ke berbagai penjuru dunia, tidak ada satu kekuatan manapun yang bisa menghalangi dan meredam kebrutalan Israel. Mereka juga bisa menganalisa kekuatan militernya, dari marinir, army, sampai airforcenya, dengan kata lain penduduk sipil Lebanon dijadikan sebagai kambing percobaannya, yang ternyata berhasil dalam waktu kurang dari 3 minggu 85% infrastruktur Lebanon hancur, selain dari itu sekarang Israel sudah menjadi Negara paling kuat di Middle East, dari segi apapun. Lagi lagi Islam kecolongan, walaupun Iran baru mulai pengkayaan nuklir, sudah banyak rongrongan dari luar yang tidak setuju, termasuk Negara Saudi sendiri, dengan dalih mengganggu ketentraman middle east. Yang selanjutnya Israel bisa menganalisa sampai sejauh mana peta kekuatan umat Islam sekarang, dari mulai umaranya, ulamanya sampai 'aammatul musliminnya, ternyata Israel bisa menilai persis seperti yang di sampaikan musuhnya deputi Al Qaeda, Al zawahiri, bahwa pemimpin-pemimpin Negara Arab dan Islam lumpuh dan Impotent, sehingga tidak merasakan sakit bagian tubuhnya. Ulamanya dalam kondisi yang sulit untuk mengeluarkan fatwa, dan umat islamnya dalam keadaan lalai tidak siaga atau waspada. Memang benar apa yang diprediksi oleh Samuel Huntington, bahwa abad ini abad pertarungan peradaban barat dan timur, atau pertarungan Islam dan Kristen. Lagi-lagi Islam yang jadi korban fitnah dan kambing hitam, padahal kalau mau jujur seharusnya yang menaruh dendam dan kebencian umat Kristen yaitu terhadap umat yahudi, bukan umat Islam, Bani Israel-lah yang menurut mereka yang membunuh isa al masih, bani Israel lah yang membangkang ajaran yesus kristus.
Melihat peristiwa ini siapakah yang disalahkan dan kepada siapa kita meminta pertanggung-jawaban, apakah kita menyelahkan taqdir Allah?, musuh Islam?, pemimpin Islam?, umat Islam?, atau diri kita sendiri?, yang jelas umat islam sekarang sudah tidak punya rasa cemburu terhadap saudaranya, saudara kita di palestina di hinakan, tanah airnya dirampas, kehormatannya diinjak injak, warganya di bantai. Di belahan bumi lain juga sama, bosnia, Iraq, Kashmir, dan Lebanon sekarang. Umat kafir mereka satu kata dan bekerja keras untuk membebaskan hanya 2 tentara Israel dari genggaman musuhnya, sementara 600 warga sipil umat Islam terbunuh tanpa dosa, ribuan orang terluka, lebih dari 600 ribu tanpa rumah, sementara kita tidur nyenyak dan makan kekenyangan.Ternyata Izzah Islam itu mahal, harus digadaikan dengan nyawa dan pertumpahan darah, seperti halnya revolusi Bolsevik di Russia, revolusi perancis, dan revolusi Industri di Amerika,
Sebelum nasi menjadi bubur, marilah kita semua bermuhasabah, ujian yang menimpa umat Islam, adalah karena dosa kita semua, sehingga kemenangan dari Allah ditunda, seandainya tubuh kita tidak bisa digadaikan untuk membela umat Islam, seandainya tidak ada harta kita yang bisa disumbangkan, apakah air mata kita juga sudah kering untuk sekedar mendoakan saudara kita? Apakah hati kita juga sudah keras untuk sekedar menaruh belas kasihan ke mereka? Apakah fitrah kita sudah terkunci mati dari kebenaran? Ataukah kebenaran media masa dan opini yang menjadi pijakan kita??
0 Comments:
Post a Comment
Subscribe to Post Comments [Atom]
<< Home