Takutlah kepada Allah
Minggu lalu saya merasa terpukul membaca berita di koran ada seorang perempuan Philippine keluar dari rumah majikan untuk membeli sesuatu ke bakala(warung), di tengah jalan berlalu sebuah mobil dengan berpenumpang empat orang serentak menyekapnya, dibawa lari perempuan tersebut ke daerah perkemahan di gurun pasir,kemudian dikerjainya, di perkosa oleh beberapa orang beramai-ramai, bergantian dari satu tenda ke tenda yang lain, sehingga jumlah yang memerkosa dia semuanya 17 orang,sudah tertangkap 8 orang, salah satu dari mereka mencari wasta(pertolongan seseorang) agar terbebas dari hukum. belakangan ini juga saya mendengar dari teman, ada orang indonesia di sekap oleh orang Bangladesh, dan di jual ke orang-orang untuk melayani pelanggannya.Di awal tahun ini, di daerah saya, Riggae di pagi hari, warga setempat di hebohkan dengan ditemukannya 2 perempuan asia, terkapar tewas di depan halaman flat/ apartement. Setelah di selidiki, 2 orang wanita tersebut berwarga negara indonesia, yang bekerja melayani 2 orang laki-laki, isu yang beredar, 2 perempuan tersebut didorong dari lantai 9 sampai tewas. Belakangan ini angka kriminalitas di Kuwait meningkat seiring dengan bertambahnya jumlah penduduk, persaingan hidup yang semakin tinggi, daya beli masyarakat bawah yang rendah, angka pengangguran pemuda yang tinggi, memunculkan beragam kejahatan, mulai dari pembunuhan, pemerkosaan,pencurian, drugs trafficing, sampai violence residence law.
Mereka sudah tidak takut lagi terhadap hukum yang berlaku, apalagi hukumnya yang berpihak kepada pribumi, dan orang arab, sehingga mereka merasa di atas angin untuk melakukan kejahatan. Yang lebih jauh lagi mereka sudah tidak takut lagi kepada Allah sang pemilik alam semesta. Berbeda dengan kisah yang terjadi di zaman Umar Ra, ada seorang bocah kecil penggembala, yang menggembalakan dombanya jauh dari keramaian kota dan penduduk, tiba-tiba Umar menghampirinya, dan bertanya kepada anak kecil tersebut, wahai Gulam, seandainya saya minta satu domba, atau saya beli bisa tidak?, toh majikan kamu tidak akan tahu, apabila dia tahu bilang saja ke majikan kamu, bahwa satu dombanya dimakan serigala atau jatuh terperosok ke jurang. Spontan anak tersebut menjawab, fa ainallah?, lalu dimana Allah? ucapan yang tulus yang dilontarkan dari dada anak kecil yang tidak tahu dengan siapa dia berhadapan.Cukuplah seandainya orang-orang hanya takut kepada Allah kejadian-kejadian diluar perilaku manusiawi tadi tidak bakalan terjadi, bukannya bertobat malah cari wasta, berbeda dengan Rasulullah, yang bersabda"Seandainya fatimah mencuri niscaya akan saya potong tangannya.
Mereka sudah tidak takut lagi terhadap hukum yang berlaku, apalagi hukumnya yang berpihak kepada pribumi, dan orang arab, sehingga mereka merasa di atas angin untuk melakukan kejahatan. Yang lebih jauh lagi mereka sudah tidak takut lagi kepada Allah sang pemilik alam semesta. Berbeda dengan kisah yang terjadi di zaman Umar Ra, ada seorang bocah kecil penggembala, yang menggembalakan dombanya jauh dari keramaian kota dan penduduk, tiba-tiba Umar menghampirinya, dan bertanya kepada anak kecil tersebut, wahai Gulam, seandainya saya minta satu domba, atau saya beli bisa tidak?, toh majikan kamu tidak akan tahu, apabila dia tahu bilang saja ke majikan kamu, bahwa satu dombanya dimakan serigala atau jatuh terperosok ke jurang. Spontan anak tersebut menjawab, fa ainallah?, lalu dimana Allah? ucapan yang tulus yang dilontarkan dari dada anak kecil yang tidak tahu dengan siapa dia berhadapan.Cukuplah seandainya orang-orang hanya takut kepada Allah kejadian-kejadian diluar perilaku manusiawi tadi tidak bakalan terjadi, bukannya bertobat malah cari wasta, berbeda dengan Rasulullah, yang bersabda"Seandainya fatimah mencuri niscaya akan saya potong tangannya.
0 Comments:
Post a Comment
Subscribe to Post Comments [Atom]
<< Home