Pandangan poligami yang salah kaprah
Walaupun isu poligami telah lama beredar di televisi,dunia internet dan telah lama dijadikan headline diberbagai media masa setelah dai kondang sekaliber nasional, bahkan dikenal dunia Aa gym menikah lagi, sehingga isunya tidak hangat lagi karena telah ditelan waktu, tapi ada perasaan yang menggelitik di hati saya untuk sekedar mengungkapkan unek-unek dan ketidak setujuan sebagian pendapat public, karena walaupun beritanya sudah basi tapi masalah poligami adalah masalah krusial yang terus terjadi sepanjang zaman. Prokontra terjadi dimana-mana , karena berpoligami di Negara kita belum lumrah dan masih tabu di kalangan orang awam tidak seperti halnya di Negara arab sudah menjadi sesuatu hal yang biasa karena didukung factor ekonomi yang sudah stabil dan mayoritas perempuan yang lebih banyak dari laki-laki. Beda halnya dengan di kita, ada yang bilang siapalagi yang akan aku jadikan panutan dan rujukan simpatiku telah hilang tatkala dai idaman saya ternyata menikah lagi, bagaimana perasaan istrinya tatkala dimadu, tidak kurang apa Teh Ninih sampai Aa gym berani melirik wanita lain dan menikahinya. Reaksi keras juga datang dari kaum emansipasi wanita tidak mau dimadu, dan protes tidak adanya persamaan hak dan derajat, kenapa kaum laki-laki bisa punya istri lebih dari satu dan kaum wanita hanya boleh punya suami satu, tidak adil dan unfair tidak setuju poligami, tapi acuh tak acuh terhadap perselingkungan dan perzinahan, dengan kata lain Polygamy no prostitution yes. Dari pihak perempuan muncul lontaran timbul perasaan cemburu, tidak diperhatikan lagi, perasaan terbuang dan menjadi orang kedua di hati suami. Berangkat dari surat An-Nisa’ ayat 3 bahwa boleh menikahi wanita dua, tiga dan empat asal berlaku adil, tapi seandainya tidak bisa berbuat adil cukup satu saja. Poligami adalah sunnah fi’liyah yang dicontohkan oleh Rasulullah SAW dan juga menjadi bagian hidup para salafush shalih, dengan menempatkan proporsi poligami kepada kedudukan yang benar. Ada dalil dan landasannya mengapa seorang muslim berpoligami. Jadi seandainya kita menentang dan mengingkari poligami, berarti kita telah mengingkari ayat 3 surat An nisa tadi.
Beragam memang, ada sebagian orang berpoligami dengan mengikuti sunnah Rasulullah berlaku adil, mengangkat kaum wanita, menolong janda miskin dan wanita tua. Ada juga yang bersembunyi di balik baju poligami, niat hanya Allah yang tahu, bisa karena dari wanita simpanan yang awalnya menjalin hubungan gelap, ada yang karena tidak puas terhadap istrinya, bisa karena budaya, berpoligami dan banyaknya anak serta keturunan menjadi kebanggaan kabilahnya. Ada juga karena untuk melampiaskan kebutuhan syahwatnya yang tidak terpenuhi dari istri pertama.
Timbangan terakhir kembali pada diri sendiri, bagaimana pandangan kita? Apakah kita yang termasuk mengingkari poligami atau pendukung poligami?. Pengusung kebebasan atau pengikut sunnah rasul?.Tapi tidak berarti orang Islam yang istrinya hanya satu dia tidak mengikuti sunnah rasul karena poligami bukan wajib hanya sunah, yang wajib adalah menikah bagi yang sudah mampu. Kepada kaum wanita muslim tidak ada alasan untuk mengingkari poligami karena sudah jelas hukumnya, tapi seandainya suami berkeinginan untuk berta’adud, hendaklah dikasih masukan yang bijak dengan meluruskan niat, dan berlaku adil karena berpoligami mempunyai konsekwensi yang tidak ringan. Kalau saya pribadi mengimani quran surat annisa ayat 3, tapi belum bisa berlaku adil dan masih berat untuk berlaku adil terhadap istri dan anak, sehingga poligami termasuk prioritas yang ke sekian.
Beragam memang, ada sebagian orang berpoligami dengan mengikuti sunnah Rasulullah berlaku adil, mengangkat kaum wanita, menolong janda miskin dan wanita tua. Ada juga yang bersembunyi di balik baju poligami, niat hanya Allah yang tahu, bisa karena dari wanita simpanan yang awalnya menjalin hubungan gelap, ada yang karena tidak puas terhadap istrinya, bisa karena budaya, berpoligami dan banyaknya anak serta keturunan menjadi kebanggaan kabilahnya. Ada juga karena untuk melampiaskan kebutuhan syahwatnya yang tidak terpenuhi dari istri pertama.
Timbangan terakhir kembali pada diri sendiri, bagaimana pandangan kita? Apakah kita yang termasuk mengingkari poligami atau pendukung poligami?. Pengusung kebebasan atau pengikut sunnah rasul?.Tapi tidak berarti orang Islam yang istrinya hanya satu dia tidak mengikuti sunnah rasul karena poligami bukan wajib hanya sunah, yang wajib adalah menikah bagi yang sudah mampu. Kepada kaum wanita muslim tidak ada alasan untuk mengingkari poligami karena sudah jelas hukumnya, tapi seandainya suami berkeinginan untuk berta’adud, hendaklah dikasih masukan yang bijak dengan meluruskan niat, dan berlaku adil karena berpoligami mempunyai konsekwensi yang tidak ringan. Kalau saya pribadi mengimani quran surat annisa ayat 3, tapi belum bisa berlaku adil dan masih berat untuk berlaku adil terhadap istri dan anak, sehingga poligami termasuk prioritas yang ke sekian.
1 Comments:
Assalamualaikum,
Apakah anda mencintai istri anda dan putri anda ?
Apakah kecintaan terhadap mereka berdua melebihi cinta anda terhadap Allah ?
Allah adalah Dzat yang pencemburu.
Wassalamualaikum
By rizaksp, At 3:05 AM
Post a Comment
Subscribe to Post Comments [Atom]
<< Home