KBRI-Kuwait dan Perkibar merayakan tahun baru 1428 hijriyyah
Kemarin malam kami sekeluarga pergi ke Embassy Indonesia di Keifan, dalam rangka menyambut tahun baru islam 1428 Hijriyyah, sekaligus penyambutan Dubes baru RI Bpk prof Faisal Ismail, dan malam penghargaan bagi para ustadzah atas jasa-jasanya yang selama ini mengajar di TPA KBRI. Acaranya sungguh sangat meriah walau tampak sederhana, di hadiri oleh beragam masyarakat Indonesia, dari berbagai region dan profesi, tapi mayoritas yang hadir adalah yang berkeluarga, karena selain ikut hadir anak-anak mereka ikut memeriahkan acara dengan, lagu-lagu Islami, pembacaan doa-doa harian, surat-surat pendek dan puisi tentang hijrah nabi, yang sebelumnya dibuka dengan sambutan dari bapak dubes RI yang baru, prof Faisal Ismail, yang dalam sambutannya beliau menyinggung tentang hijrannya rasul, dan ibrah atau beberapa pelajaran yang bisa kita ambil hikmahnya, terutama dalam momen tahun baru islam ini, kita semua harus ada peningkatan ke arah yang lebih baik dari segi moral dan intelektual.Acara demi acara telah dilalui, akhirnya sampai juga kepada acara tausiyah oleh ustadz Nur Aziz lc,beliau lulusan universitas Kuwait, yang telah dikarunia momongan seorang putri, beliau juga aktif menulis dalam blognya, yang bisa kita lihat di .Dalam pembukaan ceramahnya beliau menyampaiakan poin tentang peran seorang guru dalam mengajar, bahwa ustadz dan ustadzah mempunyai peran dan jasa yang sangat besar dalam faktor mendidik anak, bahkan menurut seorang penyair mesir, Ahmad Syauqi bilang: hormatlah terhadap guru-guru kalian karena derajat mereka hampir sama dengan Rasul. Dilihat dari tujuan utamanya menyampaikan risalah, mengajar dan mendidik.Kemudian Ustadz Aziz juga sedikit mengulang kembali detik-detik hijrahnya Rasul tercinta dari mekah ke medinah, bagaimana rasul saw harus meninggalkan tanah kelahirannya, dan walaupun makar dari pihak kafir Quraisy begitu hebatnya, tapi karena izin dan perlindungan dari Allah swt, Rasul saw dan Abu Bakar As Siddiq sampai di medinah dengan selamat, yang disambut oleh kaum anshor dengan salawat badar.Setelah sesampainya di Medinah, Rasul lalu membuat perjanjian terhadap penduduk medinah dari kaum muslim, yahudi dan muhajirin yang belum masuk Islam untuk bekerja sama dalam mempertahankan Medinah dari serangan musuh. Rasul juga membangun mesjid sebagai sarana persatuan bagi umat Islam. Sehingga penulis barat sekalipun mengakui bahwa kota Medinah yang dibangun oleh Rasulullah sudah memberikan indikator sebagai negara modern, civil society, karena berdaulat penuh, mempunyai undang-undang dan pemerintahan.Setelah ustadz Nur Aziz bercerita panjang lebar, akhirnya di tutup dengan doa yang dipimpin oleh beliau sendiri. Acara terakhir diteruskan dengan pemerian hadiah dan penghargaan kepada ustadz dan ustadzah pengajar TPA, dan juga pemberia hadiah kepada anak-anak tpa yang telah berani tampil menunjukkan kepandaiannya dari apa yang diperoleh sang guru.Akhirnya acara inti bagi saya dan rekan-rekan yang lain yaitu makan malam yang dijamu oleh KBRI, setelah makan-makan selesai diteruskan dengan acara foto-foto, begitu senangnya hukma, lari-lari sama anak-anak yang lain sampai gak mau diajak pulang.Sampai dirumah, langsung bergegas untuk beristirahat, karena besok paginya harus menghadiri acar daurah qiyadiyah pip pks kuwait untuk kepengurusan yang baru.
0 Comments:
Post a Comment
Subscribe to Post Comments [Atom]
<< Home