injustice?
Bader Al Humaidhi, menteri keuangan Kuwait mengumumkan tanggal 22 januari di media masa bahwa Kuwait akan mengalami defisit sebesar 2,96 milyar Kuwait dinar, kalau dalam hitungan rupiah di kalikan Rp 31.000,-.Humaidhi memprediksi penghasilan tahun 2007 s.d tahun 2008 sebesar 8,32 milyar Kuwait dinar,dikurangi 10 persennya untuk ditabung bagi generasi mendatang Kuwaiti tatkala minyak bumi sudah habis.
Sejak kurang lebih 4 tahun belakangan ini Kuwait dan negara teluk telah menjual minyak mentah kurang lebih 60 US dollar per barelnya, harga minyak bumi semakin meningkat tiap harinya.Oleh karena itu pendapatan negara Kuwait semakin membumbung tinggi, lebih dari dua kali lipat pendapatan pada tahun 2002-2003 6,2 milyar kuwait dinar dibanding tahun 2005-2006 sebesar 13,7 milyar kuwait dinar.
Diwaktu yang sama, kesejahteraan belum bisa dirasakan oleh semua pihak di Kuwait ini, dengan harga-harga barang yang sedikit-sedikit naik, dulu tahun 2002 pas baru-barunya menikah belanja sebesar 50 dinar kuwait, dapat barang dua trolley barang grossiran, cukup untuk satu bulan penuh, tadi belanja dengan istri habis 45 dinar, cuman satu trolley yang habis dalam waktu kurang dari 2 minggu, belum harga flat atau sewa apartement di sini, waktu saya baru nikah harga flat 140 kd bagi orang indo terlalu mahal, sekarang harga segitu sangat sulit didapatkan, kecuali daerah pinggiran kota seperti Adan dan jahra.Belum lagi Health insurance bagi anak dan anggota keluarga, belakangan ini harganya naik dari 13 dinar menjadi 35 dinar bahkan sampai 50 dinar berlaku untuk satu tahun,yang punya anak usia sekolah harus memikirkan biaya sekolah anak yang tidak gratis, dan tidak relatif murah, biaya di sini setara dengan biaya kuliah di indonesia.Sementara pendapatan sama, dan tidak ada peningkatan gaji yang gradual hampir di semua sektor, Oleh karena itu banyak orang-orang dalam kondisi kritis untuk mengharapkan kenaikan gaji, menjadi buah bibir pembicaraan di setiap tempat dan kesempatan.Hanya gosip dan rumor yang beredar di koran adanya isu kenaikan gaji untuk menenangkan dan mengibuli ekpat, biar tambah berlama-lama di Kuwait, yang ujung-ujungnya pribuminya-lah yang menghisap gaji pendatang.Saya sudah sering mengamati mulai dari tahun 2004 ada isu naik gaji untuk perawat, sudah beberapa kali isu muncul di koran, sampai sekarang tidak ada se fils pun nambah di bank account kami.Jadi kemana uang negara mereka salurkan? Kita tidak merasakan ada meningkatan dalam bidang pendidikan sebagaimana mr Humaidhi bilang bahwa dia mengalokasikan sebagian budget negara untuk biaya pendidikan, sebagian yang lain dia bilang di alokasikan untuk expats seperti biaya pengobatan yang relatif murah di rumah sakit dan klinik pemerintah, serta dia mengalokasikan buat subsidi air bersih dan listrik.
Bayangkan anda hidup di Kuwait dan negara teluk yang kaya minyak tapi kamu harus ngisi bensin dan membayar biaya tukang bengkel sama dengan orang yang tinggal di Inggris, Jordan atau negara bukan penghasil minyak, satu hal yang sama murahnya harga listrik dan air karena hampir di setiap negara, pemerintah mensubsidi dua hal tersebut.
Mengenai sekolah, kita lihat infrastrukturnya yang sudah tua dan memprihatinkan, kalah dengan sekolah sekolah swasta seperti American school dan British serta bilingual school, serta rendahnya kualitas pendidikan pemerintah. Jika anda berkunjung ke rumah sakit pemerintah, masih banyak rumah sakit yang punya bangunan lama, belum di renovasi, jika ada seperti di rumah sakit saya, mubarak habis di renovasi itu juga donatur dari orang-orang kaya, mengenai alat-alat kesehatan dan perlengkapan pasen, mulai dari jarum suntik, jarum infus, urine bag, gloves sampai hospital bed, jauh beda dengan dulu, sekarang berkualitas lebih rendah, dengan harga jauh lebih murah,cepat rusak dan cenderung di kurangi suplainya.
Coba anda jalan ke beberapa tempat di Kuwait, galian jalan di pinggir kiri dan kanan, kalau kemarau debunya minta ampun, kalau kena hujan beberapa hari air terus menggenang tak mau pergi,mulai dari Hawally, Farwaniya, apalagi Riggae daerah kami, galian jalan tak pernah selesai sampai sekarang. Kayaknya pemerintah Kuwait masih melihat sebelah mata terhadap pendatang, tidak welcome dan kesejahteraanya tidak mendapat perhatian seperti terhadap pribumi, apalagi kalau bicara tentang hak asasi expats, jangan harap kita bisa menuntut hak kita.Karena mulai dari anggota parlemen, sampai posisi posisi penting hanya orang pribumi yang pegang. Memang rasul bilang sebaik baik rezeki yang didapatkan dari kampung halamannya sendiri.Enakan gaji besar di negeri sendiri daripada gaji kecil di negeri orang. He, he, he.
Sejak kurang lebih 4 tahun belakangan ini Kuwait dan negara teluk telah menjual minyak mentah kurang lebih 60 US dollar per barelnya, harga minyak bumi semakin meningkat tiap harinya.Oleh karena itu pendapatan negara Kuwait semakin membumbung tinggi, lebih dari dua kali lipat pendapatan pada tahun 2002-2003 6,2 milyar kuwait dinar dibanding tahun 2005-2006 sebesar 13,7 milyar kuwait dinar.
Diwaktu yang sama, kesejahteraan belum bisa dirasakan oleh semua pihak di Kuwait ini, dengan harga-harga barang yang sedikit-sedikit naik, dulu tahun 2002 pas baru-barunya menikah belanja sebesar 50 dinar kuwait, dapat barang dua trolley barang grossiran, cukup untuk satu bulan penuh, tadi belanja dengan istri habis 45 dinar, cuman satu trolley yang habis dalam waktu kurang dari 2 minggu, belum harga flat atau sewa apartement di sini, waktu saya baru nikah harga flat 140 kd bagi orang indo terlalu mahal, sekarang harga segitu sangat sulit didapatkan, kecuali daerah pinggiran kota seperti Adan dan jahra.Belum lagi Health insurance bagi anak dan anggota keluarga, belakangan ini harganya naik dari 13 dinar menjadi 35 dinar bahkan sampai 50 dinar berlaku untuk satu tahun,yang punya anak usia sekolah harus memikirkan biaya sekolah anak yang tidak gratis, dan tidak relatif murah, biaya di sini setara dengan biaya kuliah di indonesia.Sementara pendapatan sama, dan tidak ada peningkatan gaji yang gradual hampir di semua sektor, Oleh karena itu banyak orang-orang dalam kondisi kritis untuk mengharapkan kenaikan gaji, menjadi buah bibir pembicaraan di setiap tempat dan kesempatan.Hanya gosip dan rumor yang beredar di koran adanya isu kenaikan gaji untuk menenangkan dan mengibuli ekpat, biar tambah berlama-lama di Kuwait, yang ujung-ujungnya pribuminya-lah yang menghisap gaji pendatang.Saya sudah sering mengamati mulai dari tahun 2004 ada isu naik gaji untuk perawat, sudah beberapa kali isu muncul di koran, sampai sekarang tidak ada se fils pun nambah di bank account kami.Jadi kemana uang negara mereka salurkan? Kita tidak merasakan ada meningkatan dalam bidang pendidikan sebagaimana mr Humaidhi bilang bahwa dia mengalokasikan sebagian budget negara untuk biaya pendidikan, sebagian yang lain dia bilang di alokasikan untuk expats seperti biaya pengobatan yang relatif murah di rumah sakit dan klinik pemerintah, serta dia mengalokasikan buat subsidi air bersih dan listrik.
Bayangkan anda hidup di Kuwait dan negara teluk yang kaya minyak tapi kamu harus ngisi bensin dan membayar biaya tukang bengkel sama dengan orang yang tinggal di Inggris, Jordan atau negara bukan penghasil minyak, satu hal yang sama murahnya harga listrik dan air karena hampir di setiap negara, pemerintah mensubsidi dua hal tersebut.
Mengenai sekolah, kita lihat infrastrukturnya yang sudah tua dan memprihatinkan, kalah dengan sekolah sekolah swasta seperti American school dan British serta bilingual school, serta rendahnya kualitas pendidikan pemerintah. Jika anda berkunjung ke rumah sakit pemerintah, masih banyak rumah sakit yang punya bangunan lama, belum di renovasi, jika ada seperti di rumah sakit saya, mubarak habis di renovasi itu juga donatur dari orang-orang kaya, mengenai alat-alat kesehatan dan perlengkapan pasen, mulai dari jarum suntik, jarum infus, urine bag, gloves sampai hospital bed, jauh beda dengan dulu, sekarang berkualitas lebih rendah, dengan harga jauh lebih murah,cepat rusak dan cenderung di kurangi suplainya.
Coba anda jalan ke beberapa tempat di Kuwait, galian jalan di pinggir kiri dan kanan, kalau kemarau debunya minta ampun, kalau kena hujan beberapa hari air terus menggenang tak mau pergi,mulai dari Hawally, Farwaniya, apalagi Riggae daerah kami, galian jalan tak pernah selesai sampai sekarang. Kayaknya pemerintah Kuwait masih melihat sebelah mata terhadap pendatang, tidak welcome dan kesejahteraanya tidak mendapat perhatian seperti terhadap pribumi, apalagi kalau bicara tentang hak asasi expats, jangan harap kita bisa menuntut hak kita.Karena mulai dari anggota parlemen, sampai posisi posisi penting hanya orang pribumi yang pegang. Memang rasul bilang sebaik baik rezeki yang didapatkan dari kampung halamannya sendiri.Enakan gaji besar di negeri sendiri daripada gaji kecil di negeri orang. He, he, he.
1 Comments:
Ass Wr Wb.
Akh Sandy,
boleh tahu cost living detail di Kuwait?
Ana dapat tawaran dari KOC untuk gabung, tapi masih belum memutuskan. Bagaimana tarbiyah di kuwait?
Dari kader PKS di Indonesia
Mucharun@gmail.com
Mucharun@ami.co.id
By Abu Faiz, At 1:31 AM
Post a Comment
Subscribe to Post Comments [Atom]
<< Home